

Merenovasi rumah sering kali menjadi momen yang menyenangkan, karena Anda bisa menghadirkan suasana baru sesuai dengan keinginan. Namun, di balik keseruan itu, banyak pemilik rumah yang terjebak dalam kesalahan umum sehingga biaya membengkak, hasil tidak sesuai harapan, bahkan mengganggu kenyamanan.
Agar renovasi berjalan lancar, berikut 7 kesalahan yang sering terjadi saat renovasi rumah dan cara menghindarinya.
1. Tidak Membuat Perencanaan Anggaran yang Detail
Kesalahan paling umum adalah merenovasi tanpa perhitungan matang. Banyak orang hanya memperkirakan biaya secara kasar, tanpa menghitung material, tenaga kerja, hingga biaya tambahan.
Cara menghindari:
- Buat rincian anggaran (RAB) sedetail mungkin.
- Siapkan dana darurat sekitar 10–15% dari total anggaran untuk biaya tak terduga.
2. Salah Memilih Material Bangunan
Sering kali pemilik rumah tergiur harga murah tanpa memperhatikan kualitas material. Akibatnya, renovasi memang lebih hemat di awal, tapi justru boros di jangka panjang karena cepat rusak.
Cara menghindari:
- Pilih material sesuai kebutuhan dan kualitas.
- Bandingkan harga dari beberapa supplier.
- Utamakan kualitas untuk bagian struktural seperti atap, lantai, dan pondasi.
3. Tidak Memperhatikan Fungsi Ruangan
Banyak renovasi yang fokus pada estetika, namun melupakan fungsi ruangan. Misalnya, membuat dapur cantik tapi tidak praktis, atau kamar tidur sempit karena penataan kurang tepat.
Cara menghindari:
- Diskusikan kebutuhan keluarga sebelum renovasi.
- Buat sketsa denah sederhana.
- Sesuaikan desain dengan fungsi utama ruangan.
4. Mengabaikan Struktur Bangunan
Membongkar dinding atau menambah lantai tanpa memperhatikan struktur dapat berbahaya. Kesalahan ini bisa menyebabkan keretakan bahkan kerusakan serius.
Cara menghindari:
- Konsultasikan dengan arsitek atau kontraktor.
- Jangan mengubah struktur utama tanpa perhitungan profesional.
5. Tidak Menyewa Kontraktor yang Tepat
Banyak orang memilih tukang asal murah tanpa mengecek rekam jejak. Hasilnya? Pekerjaan molor, kualitas buruk, dan biaya membengkak.
Cara menghindari:
- Cari kontraktor atau tukang berpengalaman.
- Periksa portofolio pekerjaan mereka.
- Buat kontrak kerja tertulis yang jelas.
6. Mengabaikan Pencahayaan dan Sirkulasi Udara
Sering kali renovasi fokus pada dinding, cat, atau lantai, tapi lupa memastikan pencahayaan alami dan ventilasi udara yang sehat.
Cara menghindari:
- Maksimalkan jendela dan ventilasi.
- Gunakan pencahayaan LED hemat energi.
- Pertimbangkan skylight untuk area tertentu.
7. Tidak Memperhitungkan Waktu Renovasi
Banyak orang terburu-buru ingin cepat selesai, padahal renovasi membutuhkan waktu yang tepat. Akibatnya, pekerjaan dilakukan asal-asalan.
Cara menghindari:
- Diskusikan timeline dengan kontraktor.
- Hindari renovasi saat musim hujan, terutama untuk pekerjaan atap.
- Sediakan waktu ekstra untuk hal-hal tak terduga.

Renovasi rumah bukan hanya soal mempercantik tampilan, tapi juga memastikan rumah nyaman, aman, dan tahan lama. Dengan menghindari kesalahan di atas—mulai dari perencanaan anggaran, pemilihan material, hingga memilih kontraktor—Anda bisa mewujudkan rumah impian tanpa drama.
Leave a Reply