
Tangerang terus berkembang sebagai pusat investasi properti. Baik rumah maupun ruko memiliki potensi keuntungan, tapi karakter dan target pasarnya berbeda. Berikut perbandingan yang bisa membantu kamu memutuskan.

1. Tujuan Investasi
- Rumah: Cocok untuk investasi jangka panjang dan bisa menghasilkan pendapatan dari sewa rumah.
- Ruko: Lebih fokus pada pendapatan sewa komersial, cocok untuk bisnis atau tenant F&B.
2. Potensi Kenaikan Harga
- Rumah: Nilainya naik stabil setiap tahun, apalagi jika dekat infrastruktur baru.
- Ruko: Kenaikan harga bisa sangat cepat di lokasi strategis, tapi bisa stagnan jika kawasan sepi.
3. Biaya Perawatan
- Rumah: Biaya perawatan relatif lebih rendah, terutama untuk cluster baru.
- Ruko: Perawatan bisa lebih mahal karena intensitas penggunaan tinggi.
4. Risiko Kekosongan
- Rumah: Tingkat hunian biasanya stabil, apalagi di dekat pusat bisnis atau sekolah.
- Ruko: Risiko kosong lebih tinggi jika kondisi ekonomi sedang lesu.
5. Modal Awal
- Rumah: Mulai dari Rp800 juta–Rp3 miliar untuk rumah cluster di Tangerang.
- Ruko: Harga mulai dari Rp2 miliar, tapi potensi sewa bulanan lebih besar.
Kesimpulan
Jika menginginkan kestabilan dan fleksibilitas, rumah bisa menjadi pilihan ideal. Namun, jika kamu mencari return sewa tinggi dan siap dengan risiko fluktuasi, ruko di kawasan strategis seperti Gading Serpong atau BSD City bisa sangat menguntungkan.
Leave a Reply