

Banyak orang beli properti hanya karena “lokasinya bagus” atau “harganya naik terus.” Padahal, kalau mau properti jadi aset yang benar-benar menguntungkan, kita harus bisa menghitung Return on Investment (ROI) sejak awal.
Apa Itu ROI Properti?
ROI (Return on Investment) adalah persentase keuntungan yang kita dapatkan dari investasi properti dibanding modal yang sudah dikeluarkan.
Rumus sederhananya:
ROI (%) = (Pendapatan Tahunan – Biaya Tahunan) ÷ Total Investasi x 100%
Contoh:
- Modal beli ruko: Rp 2 Miliar
- Disewakan Rp 200 Juta per tahun
- Biaya tahunan (pajak, maintenance, IPL, dll): Rp 20 Juta
Maka ROI = (200 – 20) ÷ 2.000 x 100% = 9% per tahun.
ROI Bagus Itu Berapa?
- 5–7%: Properti residensial (rumah/apartemen)
- 8–12%: Ruko, kantor, properti komersial
- >12%: Biasanya high-risk, misalnya kos-kosan dekat kampus
Jadi, kalau properti yang kamu incar ROI-nya terlalu kecil (misalnya <3%), mungkin bukan investasi terbaik.
Tips Meningkatkan ROI Properti
- Pilih lokasi dengan traffic tinggi – dekat sekolah, perkantoran, mall, atau kampus.
- Sewa per lantai/ruangan – lebih fleksibel, bisa hasilkan income lebih besar.
- Naikkan value dengan renovasi ringan – cat ulang, tambah partisi, atau desain interior.
- Manfaatkan tren pasar – contoh: area F&B sedang naik, ruko dengan alfresco space bisa jadi primadona.
📌 Kesimpulan:
ROI adalah kunci untuk tahu apakah properti itu cuma gaya atau benar-benar cuan. Jadi, sebelum beli, jangan hanya lihat harga & lokasi, tapi hitung dulu ROI-nya!
Leave a Reply